Hey sob! Kali ini kita akan mengulas mengenai pengertian asas kekeluargaan dan asas musyawarah serta tujuan mereka secara komprehensif. Di lingkungan sekolah, kita mempelajari norma-norma, adat, dan asas-asas yang berlaku. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan menjelaskan Asas Kekeluargaan dan Asas Musyawarah agar dapat menjadi referensi bagi kita semua. Jadi, jika Anda penasaran, mari kita simak pembahasannya di bawah ini.
Pengertian Asas Kekeluargaan dan Asas Musyawarah
Asas Kekeluargaan
Pengertian Asas Kekeluargaan adalah prinsip di mana sekelompok orang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan memperlakukan anggota kelompok seperti keluarga mereka sendiri. Ini memudahkan pencapaian tujuan kelompok karena hubungan dalam kelompok tersebut didasarkan pada rasa kekeluargaan.
Dalam konteks maknanya, terdapat beberapa penjelasan mengenai Asas Kekeluargaan. Salah satunya adalah pendapat dari Moh. Hatta, seorang tokoh dalam pergerakan koperasi di Indonesia, yang menggambarkan Asas Kekeluargaan sebagai prinsip di mana setiap anggota kelompok atau lembaga berinteraksi dan bersikap seperti keluarga.
Inspirasinya berasal dari pengamatan hubungan antara guru dan murid di lembaga pendidikannya, Taman Siswa, yang menunjukkan hubungan seperti sebuah keluarga besar. Ini menjadi dasar bagi Moh. Hatta untuk mengusulkan Asas Kekeluargaan sebagai prinsip koperasi, suatu bentuk badan usaha yang ia dirintis di Indonesia.
Secara etimologis, kata "kekeluargaan" berhubungan dengan kata dasar "keluarga," yang berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga," yang berarti ras, anggota kelompok, atau keluarga. Dari sini, dapat diartikan bahwa keluarga adalah sekelompok orang yang memiliki hubungan darah.
Dalam keluarga, terdapat kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya, dan setiap individu saling bergantung satu sama lain. Oleh karena itu, Asas Kekeluargaan dapat diartikan sebagai suatu konsep di mana hubungan di dalam kelompok yang mirip dengan keluarga didasarkan pada ketergantungan satu sama lain dan bertujuan untuk mempromosikan kebaikan yang akan mempersatukan anggota kelompok tersebut.
Asas Kekeluargaan juga menjadi dasar untuk pembentukan norma dan peraturan dalam kelompok tersebut. Selain itu, terdapat pemahaman umum bahwa Asas Kekeluargaan mencerminkan kesadaran kolektif dari semua anggota kelompok mengenai pentingnya kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Lebih jauh lagi, Asas Kekeluargaan menginspirasi perilaku yang mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan dan menciptakan rasa keakraban yang biasanya terkait dengan hubungan keluarga berdasarkan darah.
Asas Musyawarah
Pengertian Asas Musyawarah adalah prinsip yang digunakan oleh masyarakat untuk menyelesaikan masalah atau perbedaan pendapat dengan cara berdiskusi secara baik-baik untuk mencapai kesepakatan yang sering disebut sebagai musyawarah. Dalam musyawarah, semua anggota yang terlibut harus menyetujui keputusan yang diambil untuk mencapai kesepakatan.
Asas Musyawarah mengutamakan aspirasi dan keinginan seluruh rakyat yang berjumlah banyak melalui forum musyawarah. Ini dilakukan untuk menyatukan berbagai pandangan dan mencapai kesepakatan bersama dalam suasana penuh cinta, pengorbanan, dan kebahagiaan bersama.
Dalam prinsip demokrasi Pancasila, Musyawarah merupakan sarana untuk mencapai persatuan pendapat dalam suasana kasih sayang dan pengorbanan demi kebahagiaan rakyat Indonesia.
Tujuan dari Asas Musyawarah adalah sebagai berikut:
- Menyelesaikan masalah bersama-sama.
- Meningkatkan nilai kekeluargaan dalam musyawarah.
- Menghargai pendapat orang lain dan menghindari sikap egois dalam musyawarah.
- Memperkuat rasa kebersamaan di antara anggota yang terlibat dalam musyawarah.
Dengan begitu, musyawarah memberikan landasan bagi pengambilan keputusan kolektif yang memungkinkan setiap individu untuk menyampaikan pendapat mereka dan mencapai kesepakatan bersama yang didasarkan pada kerjasama dan rasa cinta satu sama lain.
Hari ini, kita akan mengulas pengertian dari prinsip-prinsip kekeluargaan dan musyawarah berserta tujuan mereka dengan lengkap. Saat kita berada di lingkungan sekolah, kita mempelajari norma, adat, dan prinsip-prinsip yang berlaku dalam masyarakat. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan membahas tentang Asas Kekeluargaan dan Asas Musyawarah agar dapat menjadi sumber referensi bagi kita semua. Jadi, jika Anda penasaran, mari kita simak penjelasannya di bawah ini.
Pengertian Asas Kekeluargaan dan Asas Musyawarah
Asas Kekeluargaan
Pengertian dari Asas Kekeluargaan adalah prinsip di mana sekelompok orang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu dengan memperlakukan anggota kelompok tersebut seperti anggota keluarga mereka sendiri. Hal ini memudahkan pencapaian tujuan kelompok karena hubungan antara anggota kelompok didasarkan pada rasa kekeluargaan.
Dalam konteks maknanya, terdapat beberapa penjelasan mengenai Asas Kekeluargaan. Salah satunya adalah pandangan dari Moh. Hatta, seorang tokoh dalam gerakan koperasi di Indonesia, yang menggambarkan Asas Kekeluargaan sebagai prinsip di mana semua anggota kelompok atau lembaga bersikap dan bertindak seperti sebuah keluarga.
Inspirasi Moh. Hatta berasal dari pengamatannya terhadap hubungan antara guru dan murid di lembaga pendidikannya, Taman Siswa, yang menunjukkan hubungan seperti keluarga besar. Hal ini menjadi dasar bagi Moh. Hatta untuk mengusulkan Asas Kekeluargaan sebagai prinsip dasar koperasi, suatu bentuk badan usaha yang ia dirintis di Indonesia.
Secara etimologis, kata "kekeluargaan" berkaitan dengan kata dasar "keluarga," yang berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga," yang berarti ras, warga, atau anggota. Dari sini, dapat diartikan bahwa keluarga adalah sekelompok orang yang memiliki hubungan darah.
Dalam sebuah keluarga, terdapat kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya, dan setiap individu bergantung satu sama lain. Oleh karena itu, Asas Kekeluargaan dapat diartikan sebagai suatu konsep di mana hubungan dalam kelompok yang menyerupai keluarga didasarkan pada ketergantungan satu sama lain dan bertujuan untuk mempromosikan kebaikan yang akan mempersatukan anggota kelompok tersebut.
Asas Kekeluargaan juga menjadi dasar bagi pembentukan norma dan peraturan dalam kelompok tersebut. Lebih lanjut, terdapat pemahaman umum bahwa Asas Kekeluargaan mencerminkan kesadaran kolektif dari semua anggota kelompok mengenai pentingnya kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Lebih jauh lagi, Asas Kekeluargaan mengilhami perilaku yang mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan dan menciptakan rasa keakraban yang biasanya terkait dengan hubungan keluarga berdasarkan darah.
Asas Musyawarah
Pengertian dari Asas Musyawarah adalah prinsip yang digunakan oleh masyarakat untuk menyelesaikan masalah atau perbedaan pendapat secara baik-baik melalui diskusi untuk mencapai kesepakatan yang sering disebut sebagai musyawarah. Dalam musyawarah, semua anggota yang terlibut harus menyetujui keputusan yang diambil untuk mencapai kesepakatan.
Asas Musyawarah menekankan pada aspirasi dan keinginan seluruh rakyat, yang jumlahnya banyak, dan melalui forum musyawarah untuk menyatukan pandangan serta mencapai kesepakatan bersama dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan untuk kebahagiaan bersama.
Dalam prinsip demokrasi Pancasila, Musyawarah dianggap sebagai sarana untuk mencapai persatuan pendapat dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan demi kebahagiaan rakyat Indonesia.
Tujuan dari Asas Musyawarah adalah sebagai berikut:
- Menyelesaikan masalah bersama-sama.
- Meningkatkan nilai kekeluargaan dalam proses musyawarah.
- Menghargai pendapat orang lain dan menghindari sikap egois dalam musyawarah.
- Memperkuat rasa kebersamaan di antara anggota yang terlibat dalam musyawarah.
Dengan demikian, musyawarah memberikan landasan bagi pengambilan keputusan kolektif yang memungkinkan setiap individu untuk menyampaikan pendapat mereka dan mencapai kesepakatan bersama yang didasarkan pada kerjasama dan rasa cinta satu sama lain.
Oke mungkin itu saja mengenai artikel "Apa Itu Pengertian Asas Kekeluargaan dan Musyawarah Terlengkap" ini. Semoga dapat bermanfaat, jika ada Pertanyaan bisa isi pada kolom komentar. Terimakasih.
Posting Komentar