Hey sob! Ciri-ciri cacar api seringkali berupa munculnya ruam dan lepuh pada kulit yang dapat menyebabkan rasa nyeri. Meskipun cacar api biasanya tidak mengancam nyawa, namun bagi sebagian orang, terutama mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah, infeksi ini dapat menimbulkan risiko serius seperti kerusakan saraf, kebutaan, atau radang otak.
Ciri-ciri cacar api akan muncul ketika virus varicella zoster, yang menyebabkan cacar air, teraktivasi kembali dalam tubuh. Virus ini cenderung tetap tidak aktif dalam sel saraf tubuh setelah seseorang sembuh dari cacar air. Ketika virus ini teraktifkan kembali, bisa karena alasan seperti infeksi lain atau penurunan sistem kekebalan tubuh, maka itulah saat gejala cacar api muncul. Penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang yang pernah mengalami cacar air akan mengalami cacar api, karena hanya sebagian orang yang rentan terhadap reaktivasi virus ini.
Cacar api, juga dikenal dengan sejumlah istilah seperti herpes zoster, cacar ular, atau dompo, dapat dikenali melalui ciri-ciri berikut. Infeksi virus yang menyebabkan cacar api tidak memiliki masa inkubasi atau periode munculnya gejala setelah terpapar virus, karena virus tersebut telah ada dalam tubuh dan kemudian teraktivasi kembali.
Ciri-ciri cacar api pada awalnya seringkali mencakup gejala infeksi virus yang umum, seperti demam, sakit kepala, menggigil, dan sakit perut. Selanjutnya, ciri-ciri cacar api akan muncul dalam bentuk:
- Ruam kemerahan yang kemudian berubah menjadi lepuh yang berisi cairan atau blister.
- Ruam lepuh ini biasanya akan terasa nyeri atau seperti tertusuk.
- Ruam lepuh akan muncul hanya di satu sisi tubuh, misalnya di bagian dada kiri atau lengan kiri saja.
- Ruam lepuh dapat bertahan selama 7-10 hari dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2-4 minggu.
Cacar api bisa menular, dan jika seseorang yang belum pernah mengalami cacar air terpapar virus varicella zoster, maka virus ini akan menyebabkan cacar air terlebih dahulu sebelum munculnya cacar api. Orang yang menderita cacar api dapat menularkan virus ini ketika ruam lepuh mulai muncul.
Pengobatan untuk cacar api biasanya melibatkan penggunaan obat antivirus untuk mempercepat pemulihan dan mengurangi keparahan penyakit. Dokter akan seringkali meresepkan obat antivirus seperti Acyclovir, Famciclovir, atau Valacyclovir saat ruam lepuh mulai muncul. Selain obat antivirus, obat pereda demam dan nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen juga dapat digunakan. Untuk mengurangi rasa gatal pada kulit, dapat digunakan losion calamine. Selain itu, jika nyeri saraf yang timbul sangat parah, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri yang bekerja langsung pada saraf.
Salah satu komplikasi yang dapat muncul setelah ruam cacar api adalah postherpetic neuralgia, yang merupakan rasa nyeri yang berkepanjangan pada kulit yang mengalami ruam. Rasa nyeri ini dapat bertahan selama beberapa minggu hingga bertahun-tahun setelah ruam sembuh.
Ada beberapa bahaya yang terkait dengan cacar api, termasuk postherpetic neuralgia, kerusakan mata yang dapat menyebabkan kebutaan (herpes zoster ophthalmicus), radang otak (encephalitis) yang jarang terjadi, dan Ramsay Hunt syndrome yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada satu sisi wajah. Salah satu cara untuk mencegah cacar air dan cacar api adalah melalui vaksinasi. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut mengenai manfaat vaksinasi, dosis, dan jadwal pemberiannya.
Oke mungkin itu saja mengenai artikel "Ciri-Ciri Cacar Api Cara Mengatasinya dan Bahayanya" ini. Semoga dapat bermanfaat, jika ada Pertanyaan bisa isi pada kolom komentar. Terimakasih.
Posting Komentar