Hey sob! Banyak wanita meyakini bahwa sering berhubungan intim dapat menyebabkan vagina menjadi kendur atau longgar. Akibatnya, mereka menjadi khawatir bahwa mereka tidak akan merasakan kepuasan saat berhubungan seksual atau tidak dapat memuaskan pasangan mereka. Tetapi apakah anggapan ini benar? Mari kita perjelas di dalam artikel ini.
Pandangan bahwa sering berhubungan seksual dapat membuat otot-otot di dalam vagina bekerja terlalu keras, sehingga vagina kehilangan elastisitas dan akhirnya kurang "menggigit" ketika penis masuk.
Pandangan ini telah membuat beberapa wanita enggan untuk berhubungan seks secara rutin. Padahal, berhubungan seksual dengan pasangan dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan kualitas tidur, mengurangi stres, dan tentu saja menjaga hubungan yang mesra dan harmonis.
Kenyataan di Balik Pandangan tentang Sering Berhubungan Intim dan Vagina Kendur
Sebelum kita menjawab pertanyaan di atas, penting untuk memahami bahwa vagina adalah saluran berotot yang memiliki jaringan elastis. Vagina memiliki kemampuan yang sangat elastis, yang memungkinkannya meregang untuk menampung penis atau mainan seksual ketika berhubungan intim.
Namun, setelah berhubungan intim, vagina biasanya akan kembali ke ukuran semula.
Selama berhubungan intim, vagina yang sudah rileks dan tidak tegang akan menghasilkan pelumas alami. Selama periode ini, penis yang masuk ke dalam vagina akan memberikan sensasi "menggigit," dan pasangan akan merasakan kepuasan selama penetrasi.
Oleh karena itu, berdasarkan penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa sering berhubungan seks tidak menyebabkan vagina menjadi kendur. Pandangan tersebut sebenarnya hanya merupakan mitos dan tidak perlu dipercayai.
Penyebab Vagina Kendur
Sering berhubungan intim tidak akan secara drastis mengubah elastisitas vagina. Namun, elastisitas vagina dapat berkurang karena beberapa alasan, termasuk:
1. Penuaan
Seiring bertambahnya usia, terutama sekitar usia 40 tahun atau saat mendekati menopause, kadar hormon estrogen pada tubuh wanita cenderung menurun. Penurunan hormon ini dapat menyebabkan jaringan vagina menjadi lebih tipis, kurang elastis, dan cenderung kering. Meskipun elastisitas vagina mungkin berkurang, itu tidak berarti vagina akan menjadi longgar atau menyebabkan ketidakpuasan selama berhubungan intim.
2. Persalinan
Vagina wanita yang telah melahirkan seringkali dianggap tidak akan kencang atau rapat lagi. Ketika melalui persalinan normal, vagina akan meregang dan melebar sebesar bayi yang dilahirkan. Vagina akan mengalami perubahan sedikit setelah melahirkan, yang merupakan hal normal.
Walaupun vagina mungkin tidak segera kembali ke ukuran semula setelah melahirkan, seiring berjalannya waktu, vagina akan kembali menjadi lebih rapat. Anda dan pasangan Anda masih dapat menikmati momen intim tanpa perlu terlalu khawatir.
3. Kondisi Medis Tertentu
Kendurnya vagina juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti prolaps vagina, prolaps uterus, dan atrofi vagina. Kondisi ini dapat melemahkan otot-otot panggul dan vagina sehingga membuat vagina menjadi kurang elastis.
Jadi, seperti yang telah dijelaskan di atas, sering berhubungan intim tidak menyebabkan vagina menjadi kendur. Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi elastisitas vagina. Namun, dengan melakukan latihan rutin, seperti senam Kegel, aliran darah ke area vagina dapat ditingkatkan, dan otot-otot di sekitarnya dapat menjadi lebih kencang lagi.
Oke mungkin itu saja mengenai artikel "Mitos atau Fakta Sering Berhubungan Intim Menyebabkan Vagina Kendur?" ini. Semoga dapat bermanfaat, jika ada Pertanyaan bisa isi pada kolom komentar. Terimakasih.
Posting Komentar