Hey sob! Saatin ini, banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mengembangkan bisnisnya melalui platform online, bahkan ada yang menjalankan bisnis online hanya sebagai kegiatan sampingan dari pekerjaan utama. Banyak yang tertarik memulai bisnis online karena modal yang dibutuhkan relatif kecil, seperti menjadi reseller. Selain kebutuhan modal yang minim, bisnis online tidak terbatas pada penjualan melalui situs web saja, melainkan juga melalui e-commerce dan platform marketplace. Ini memudahkan calon pembeli untuk mendapatkan produk impian mereka hanya dengan beberapa klik di perangkat mereka, dengan berbagai metode pembayaran yang disediakan oleh penyedia layanan.
Untuk memastikan perkembangan bisnis online, strategi yang meyakinkan calon pembeli harus diterapkan.
Banyak pemula yang tertarik memulai bisnis online karena modal yang terjangkau dan potensi keuntungan yang menjanjikan. Meskipun demikian, membuka bisnis online juga memiliki risiko tertentu. Sayangnya, risiko bisnis online sering diabaikan, padahal hal ini dapat menjadi penentu kelangsungan bisnis. Oleh karena itu, sebelum memulai bisnis online, penting untuk mengetahui risikonya.
Mengenai risiko bisnis online, ini berkaitan dengan risiko yang dihadapi oleh penjual atau pelaku bisnis online. Apa saja risiko-risiko tersebut yang perlu diketahui oleh para pemula? Berikut beberapa di antaranya:
Risiko dalam Bisnis Online
1. Terjadinya Kesalahan Pengiriman
Risiko ini sering terjadi saat menjalankan bisnis online. Ketika pembeli melakukan pemesanan, penjual harus segera melakukan pengiriman. Faktor-faktor seperti kesalahan dari penjual atau pembeli dapat memengaruhi risiko ini. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh penjual adalah kesalahan dalam memberikan alamat pengiriman, yang dapat menyebabkan barang dikirim ke alamat yang salah. Selain itu, faktor pihak ketiga seperti jasa ekspedisi juga dapat menyebabkan kesalahan pengiriman atau keterlambatan.
2. Barang Tidak Sesuai Ekspektasi Pembeli
Calon pembeli hanya dapat melihat produk melalui katalog atau foto online. Terkadang, pembeli merasa tidak puas dengan produk yang diterima karena ekspektasinya terlalu tinggi. Untuk menghindari hal ini, disarankan untuk menyediakan foto produk yang asli, bukan hasil pengeditan oleh agen.
3. Barang Mengalami Kerusakan
Risiko ini sering kali terkait dengan kesalahan pihak ekspedisi atau kesalahan penjual dalam proses packaging. Risiko ini dapat menyebabkan kerugian finansial karena penjual harus mengirim ulang pesanan dengan barang yang baru.
4. Pembeli Nakal
Pembeli yang tidak jujur dapat menyebabkan kerugian finansial pada penjual. Misalnya, ada pembeli yang mengklaim barang kurang atau tidak sesuai, padahal hanya karena tidak sesuai dengan ekspektasinya. Hal ini dapat merugikan bisnis secara finansial.
5. Pembeli Tidak Jelas
Dalam berinteraksi dengan calon pembeli, beberapa calon pembeli mungkin tidak jelas atau tidak serius dalam melakukan pembelian. Mereka mungkin hanya bertanya-tanya tanpa berniat membeli. Pelayanan terbaik harus tetap diberikan, meskipun hal ini bisa menjadi risiko bagi penjual online.
Selalu penting untuk memahami risiko-risiko tersebut sebelum memulai bisnis online. Dengan memahami risiko-risiko ini, penjual dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kelangsungan bisnis online mereka.
Oke mungkin itu saja mengenai artikel "Resiko Dalam Bisnis Online Yang Wajib Diketahui" ini. Semoga dapat bermanfaat, jika ada Pertanyaan bisa isi pada kolom komentar. Terimakasih.
Posting Komentar