Hey sob! Tanda-tanda kekurangan vitamin E seringkali tidak terdeteksi dengan cepat, sehingga banyak orang yang terlambat mendapatkan pengobatan. Secara umum, kekurangan vitamin E jarang terjadi dan biasanya dialami oleh mereka yang mengalami gangguan dalam sistem pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Vitamin E, sebagai salah satu vitamin larut lemak, memiliki peran vital dalam menjaga daya tahan tubuh dan merawat kesehatan kulit, mata, otak, dan sistem reproduksi. Sifat antioksidannya juga mampu melindungi sel-sel tubuh dari dampak buruk radikal bebas.
Vitamin E juga dikaitkan dengan kemampuannya mengurangi risiko berbagai penyakit, termasuk Alzheimer, penyakit mata, penyakit jantung, dan bahkan kanker.
Kekurangan vitamin E umumnya terjadi karena gangguan pada sistem pencernaan yang menyebabkan kesulitan dalam penyerapan vitamin larut lemak, termasuk vitamin A, D, E, dan K. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kekurangan vitamin E melibatkan pankreatitis kronis, cystic fibrosis, penyakit Crohn, penyakit celiac, dan sirosis hati. Kondisi langka lainnya dapat bersifat genetik, membuat tubuh sulit mencerna vitamin E.
Selain gangguan pencernaan, kekurangan vitamin E juga dapat disebabkan oleh pola makan ekstrim atau kurangnya konsumsi makanan yang kaya vitamin E, seperti kacang-kacangan, minyak sayur, bayam, dan brokoli.
Tanda-tanda kekurangan vitamin E melibatkan melemahnya otot, gangguan koordinasi gerak, gangguan penglihatan, kesemutan atau mati rasa di beberapa bagian tubuh, pucat, dan mudah lelah. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, kondisi kekurangan vitamin E dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk kebutaan, aritmia, dan demensia.
Bayi prematur dan bayi dengan berat badan rendah juga rentan mengalami kekurangan vitamin E karena sistem pencernaan mereka belum sempurna. Penanganan kekurangan vitamin E pada bayi umumnya melibatkan pemberian ASI atau susu formula dengan tambahan suplemen vitamin E.
Penting untuk memenuhi kebutuhan harian vitamin E yang disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin. Asupan harian yang direkomendasikan adalah 4-5 mg untuk bayi, 6-11 mg untuk anak di bawah usia 14 tahun, 15 mg untuk orang dewasa dan ibu hamil, dan 19 mg untuk ibu menyusui.
Asupan vitamin E dapat diperoleh melalui pola makan sehat yang mencakup minyak nabati, kacang-kacangan, gandum utuh, sayuran hijau, telur, dan buah-buahan. Penggunaan suplemen vitamin E juga dapat menjadi pilihan, namun disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat dan menghindari risiko keracunan vitamin E.
Oke mungkin itu saja mengenai artikel "Tanda-Tanda Kekurangan Vitamin E yang Harus Diketahui" ini. Semoga dapat bermanfaat, jika ada Pertanyaan bisa isi pada kolom komentar. Terimakasih.
Posting Komentar